Paradigma “Form follow Function” atau bentuk mengikuti fungsi, pertama kali diperkenalkan oleh Louis Sullivan. Ia mengatakan bahwa bentuk adalah akibat dari perwadahan fungsi, suatu konsekuensi terstruktur dari hadirnya fungsi yang merupakan gambar dari kegiatan dimana kegiatan tersebut membutuhkan ruang untuk keberlangsungannya. Bentuk mengikuti fungsi adalah salah satu persepsi / teori arsitektur yang paling modern di era arsitektur modern.

Sullivan pertama kali memperkenalkan argumen “Form follow Functionnya” pada tahun 1896, melalui essaynya yang berjudul “The Tall Office Building Artistically Considered”. Tujuan Sullivan menulis artikel ini adalah untuk menjawab sebuah pertanyaan : “Bagaimana cara anda memberikan bentuk kepada sesuatu yang bahkan belum pernah ada sebelumnya ?”

Sullivan tidak bermaksud untuk memberikan bentuk ke bangunan yang bersifat khusus atau proyek yang bersifat pribadi atau desain individual, tapi untuk tipologi bangunan yang fungsional. (Seperti bangunan pencakar langit, dan semacamnya). Sullivan berpendapat bahwa bentuk mengikuti fungsi adalah suatu hukum alam. Betuk menginspirasi setiap komponen yang ada di alam dengan identitasnya masing-masing.

Sebagai contoh, kita mampu untuk membedakan benda yang satu denga benda yang lainnya melalui identifikasi bentuknya. Seperti manusia mampu membedakan pohon, pohon dengan burung, burung dengan ikan, dan seterusnya.

Namun, dalam teori ini, Sullivan juga beranggapan bahwa bentuk tidak hanya membantu kita dalam mengidentifikasi suatu benda, akan tetapi juga membantu kita dalam mengenali tentang bagaimana suatu bentuk dapat membuat komponen di alam bertahan hidup.

Seperti bagaimana bentuk sayap burung dapat membantu burung untuk terbang. Bagaimana bentuk sirip ikan bisa membantu ikan untuk berenang. Dan bagaimana pohon bisa tumbuh setinggi puluhan meter dengan akar yang kuat. Dengan analogi ini, ia juga meyakini bahwa bangunan-pun harusnya mengalami transformasi bentuk seperti komponen di alam, dimana bentuknya mengikuti fungsinya. Meskipun bangunan bukanlah sesuatu yang hidup dan tumbuh, tapi mereka (bangunan) tetaplah sesuatu yang dibuat. Sullivan bersikeras dengan teorinya bahwa bentukan suatu bangunan harusnya mengikuti fungsi alamiah dari tipologi bangunannya.

Terlepas dari pro-kontra teori mengenai Form follow Function, atau anti-teori Frank Gehry yang menyatakan bahwa fungsi sudah seharusnya mengikuti bentuk, teori Form follow Function tetaplah menjadi salah satu paradigma terpopuler di dunia arsitektur kontemporer.